Kamis, 28 Desember 2023

Media Asing Juluki Gibran Rakabuming Raka 'Nepo Baby', Ini Gansist Penjelasannya

 Penjelasannya!












Media Asing Beri Julukan Gibran Rakabuming Raka 'Nepo Baby', Ini Gansist Penjelasan Istilah Tersebut!

Hanya mengabarkan kembali sebuah pemberitaan media massa ya gansist, ternyata ajang pemilu 2024 di Indonesia kali ini juga mendapat tanggapan dari media luar negeri lho. Kali ini adalah dari media Al-Jazeera, selain menganggap bahwa mungkin ikut majunya cawapres termuda Indonesia, Gibran Rakabuming Raka bisa jadi kandidat cawapres paling kontroversial di negeri seribu pulau ini.

Juga media tersebut menganggap Gibran telah berhasil mematahkan pandangan sebelah mata banyak orang tentang dirinya saat debat cawapres perdana kemarin, namun media itu pun memberikan sebuah julukan dalam sebuah artikel berjudul  "Indonesian leader's son brushes off 'nepo baby' tag in feted debate showing".


Quote:





Gibran, putra sulung dari Presiden Jokowi, telah mendapatkan julukan ini karena statusnya sebagai anak dari seorang pemimpin negara. Media Al Jazeera menyoroti debat cawapres yang diikuti oleh Gibran, dan meskipun ia dianggap kontroversial karena kurangnya pengalaman politik, ia mampu menunjukkan performa yang mengesankan dalam debat tersebut.

Artikel yang diterbitkan oleh Al Jazeera memberikan perhatian terhadap Gibran dan menekankan bahwa ia tidak hanya dikenal karena hubungan keluarganya, tetapi juga karena kemampuan dan keahliannya sendiri. Meskipun Gibran mendapat tuduhan nepotisme dan kurangnya pengalaman, ia berhasil mendominasi panggung debat dan menunjukkan kemampuannya sebagai calon wakil presiden.


Quote:





Dengan perbincangan yang kini ramai, istilah 'nepo baby' menjadi sorotan dan mengundang pemikiran tentang isu nepotisme dalam politik. Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk mengkaji lebih dalam tentang calon pemimpin kita dan mempertimbangkan kualifikasi serta kinerja mereka, bukan hanya hubungan keluarga yang mereka miliki.

Dalam Pilpres 2024 mendatang, pilihan ada di tangan kita untuk memilih calon pemimpin berdasarkan pemahaman dan pertimbangan yang bijak, sehingga dapat menghasilkan kepemimpinan yang baik dan mampu memajukan bangsa ini.




Hanya sekedar istilah saja ya gansist, kalau di dunia hiburan itu istilah semacam ini sangat melekat dan contohnya banyak. Seperti misal, Ahmad Dhani dan Maia Estianty punya anak Al, El dan Dul yang mereka mewariskan bakat orang tuanya dan itu sepertinya tidak masalah. Baik di dunia hiburan atau dalam panggung politik, yang dinilai disini adalah hebat atau tidak nanti kinerjanya saat menjabat sebagai wakil rakyat.

Harusnya malah seperti itu, dia punya kualitas maka dia sebaiknya maju kedepan untuk membangun bangsa dan negaranya, mungkin orang muda tapi nekad maju jadi untuk pemimpin karena memang merasa punya kemampuan itu gambarannya seperti nabi Zulkifli ya gansist. Bukan berarti karena kita merasa masih muda terus rendah diri dan anggap tak mampu bersaing dengan golongan tua, untuk bangsa dan negara yang terbaik sebenarnya semua boleh bahkan anak SD pun boleh tapi karena ada aturan-aturan tersendiri yang harus kita patuhi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar